SUNGAIPENUH, JAMBI - Rumah Sakit H A Thalib Kota Sungai Penuh saat ini menjadi sorotan publik. Bukan tanpa alasan, pasalnya RSU MHA Thalib tersebut memiliki proyek yang bernilai fantastis. Namun, menuai kontroversi.
Kontroversi muncul lantaran memakan anggaran yang begitu besar. Proyek yang dimaksud adalah pekerjaan pembuatan Instalasi dua unit Sumur Bor Artesis senilai lebih dari Rp.1 miliar.
Proyek penyediaan fasilitas pelayanan kesehatan untuk UKM dan UKP Pekerjaan Pembuatan Instalasi Subur Bor Artesis tersebut dinilai tidak wajar dan terindikasi mark up anggaran.
"Diduga pembangunan dua titik sumur bor di RSU M.H.A Thalib Sungai Penuh. Ini perlu kita pertanyaan, " jelas Syafri penggiat anti korupsi Kabupaten Kerinci dan Kota Sungai Penuh aktivis Rabu, (07/08/2024).
Ia mengatakan bahwa, proyek lebih Rp.
1 milyar lebih ini bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) fisik bidang kesehatan dan KB reguler pelayanan kesehatan Tahun Anggaran 2024.
"Dengan waktu pelaksanaan 120 hari kalender. Ini perlu diperjelas lagi oleh pihak Rumah Sakit pembangunan sumur bor. Artinya ada pemborosan anggaran didalam pembangunan sumur bor ini, "ungkapnya menambahkan.
Dalam waktu dekat ini sejumlah media dan aktivis sosial akan melakukan investigasi terkait pembangunan sumur bor yang bernilai fantastis ini, " tegasnya.
Anehnya, Hingga berita ini dipublis, Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) yang juga Direktur utama RSU MHA Thalib dan kepala bidang Penunjang Medis RS H A Thalib Noveri Harizal saat dikonfirmasi melalui pesan singkat tak ada jawaban dan terkesan mengelak.(sony)