KERINCI, JAMBI - Sebagai dasar instrumen akuntabilitas dan transparansi manajemen Pemerintah Desa adalah keterbukaan informasi publik, sehingga alokasi dana desa dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Sehingga terwujudnya tepat sasaran, mutu dan tepat guna.
Tapi kali ini Realisasi Dana Desa (DD) Hiang Sakti, Kecamatan Sitinjau Laut, Kabupaten Kerinci menuai sorotan tajam berbagai pihak. Pasalnya terendus adanya mark up anggaran dan adanya dugaan spj fiktif.
Data yang didapat, ditemukan beberapa item kegiatan yang diduga terjadi mark up, seperti pelatihan/penyuluhan pemberdayaan perempuan (Pelatihan Penyelenggaraan Jenazah) tahap 1 tahun 2024 tercatat realisasi anggaran sebesar Rp.25.105.000, 00. seakan berbanding terbalik dengan fakta riil di lapangan.
"Peserta hanya lebih kurang 20 orang dan dilaksanakan 1 hari di Masjid desa Hiang Sakti, " ungkap sumber menyebutkan.
Parahnya lagi menurut sumber, biaya transportasi yang diberikan sebesar Rp.70.000, plus baju kaos perorang, dan pada saat acara peralatan yang digunakan hanya biasa - biasa saja.
Dijelaskan sumber, dugaan mark up dan spj fiktif diduga juga terjadi pada item tahun - tahun sebelumnya. Seperti realisai Tahun anggaran 2023. Tahap 1 kegiatan Pembangunan/ Rehabilitasi/Peningkatan Sumber Air Bersih Milik Desa (Mata Air/Tandon Penampungan Air Hujan/Sumur Bor, dll) (pemeliharan PAMDesa) Rp 64.800.000.00, - dan tahap 3 dikucurkan lagi sebesar Rp Rp.144.772.000.00, -.
Dari hasil investigasi awak media, pembangunan sumber air bersih milik desa diketahui dibangun pada masa kades yang sebelumnya. Bahkan disenyalir, pihak pemerintah hanya menyediakan saluran pipa untuk PAMDesa.
Menanggapi hal tersebut, Nazardin yang juga aktivis pemerhati dan penggiat anti korupsi Kabupaten Kerinci angkat bicara.
"Kita akan telesuri dengan pola check and balance lebih jauh lagi terkait realisasi dana desa di Hiang Sakti, baik itu tahun anggaran 2024, 2023 maupun 2022, sebab semua data - data realisasi sudah kita kantongi, " tegas Nazardin.
Hingga berita ini diterbitkan, media indonesiasatu.co.id telah mengkonfirmasi, namun belum mendapat klarifikasi dari kades Hiang Sakti.(Sony)